
Anda pernah membeli kendaraan bermotor (mobil / motor) merek A yang dibiayai oleh bank / multifinance B kemudian dijamin asuransinya oleh perusahaan C, lalu dipasangi asesoris di toko variasi D dan dengan garansi service oleh bengkel E. Ini adalah skema bundling multi produk yang sedang trend dan menjadi model penawaran beberapa dealer / ATPM otomotif. Bundling memberikan kemudahan dan manfaat yang besar bagi konsumen, karena semua produk terkait sudah dikemas menjadi satu paket dengan harga tunggal dan biasanya lebih murah dibandingkan jika produk-produk tersebut dibeli satu per satu. Selain soal harga, pemilik kendaraan juga diuntungkan oleh birokrasi yang sederhana, cepat, nyaman dan pasti. Sistem sales bundling juga sedang digandrungi industri telekomunikasi baik antara handset (hp) dengan jasa dasar teleponi / sms maupun paket-paket data / internet dengan modem atau Netbook.
Ilustrasi di atas merupakan bentuk collaboration marketing, dimana sejumlah perusahaan saling bekerja sama dan memadukan sumber dayanya untuk menciptakan inovasi proses penawaran suatu produk secara lebih efektif dan efisien. Melalui kolaborasi, perusahaan pemasok, afiliasi, mitra dan pihak relevan lainnya berinteraksi saling melengkapi satu sama lain dan mengisi kekurangan / kelemahan perusahaan lainnya, sehingga terbentuk aliansi dan sinergi yang kuat dan memperbesar daya saing produk / merek di pasar serta mampu meningkatkan manfaat yang diterima oleh konsumen. Agar kolaborasi berjalan sesuai tujuannya, setiap perusahaan terkait agar memperhatikan hal-hal berikut :
Sharing Sumber Daya (Resources), kolaborasi yang ideal mampu memadukan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh seluruh perusahaan yang terlibat. Sinkronisasi program dan berbagi (sharing) pemanfaatan jaringan distribusi / outlet, showroom, tenaga marketer / sales person, media promo, marketing cost dan sebagainya akan menggandakan kekuatan sales engine produk maupun layanan purna jualnya. Untuk mencegah timbulnya hambatan, kesalahpahaman dan gangguan supply chain produk dan service-nya, maka hak-hak, kewajiban dan skema bisnis serta kontribusi masing-masing pihak harus jelas dan proporsional terhadap keuntungan yang akan diterima.
Sinkronisasi Sistem Pendukung (IT Support), perangkat sistem informasi yang digunakan untuk keperluan transaksi dengan konsumen harus bisa disinkronkan satu sama lain, baik beroperasi secara manual / otomatis maupun online dan offline. Jika kerja samanya dalam jangka menengah dan panjang, maka IT Support-nya patut di desain beroperasi secara otomatis dan online. Jangan sampai karena masalah IT, transaksi nasabah tertunda, batal atau terkena denda padahal mereka sudah menyelesaikan kewajibannya.
Kesesuain Segmen Pelanggan, Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi makin sulit menyesuaikan segmen pasar yang dituju. Karena itu diperlukan kompromi dan adjustment agar segmen yang terpilih relatif dekat dengan karakteristik segmen harapan semua pihak.
Afordabilitas Harga, paket bundling umumnya lebih murah dari harga satuan produk yang dibeli secara terpisah. Jika harganya terpaksa lebih mahal, maka benefitnya harus lebih besar baik secara fungsional maupun emosional. Aspek emosional bisa berupa kenyamanan, kepastian, kemudahan, kesederhaan proses dan citra diri konsumen ketika mengkonsumsi produk / jasa terkait. Untuk segmen menengah bawah, afordabilitas harga berhubungan dengan manfaat rasionalnya. Sedangkan segmen menengah atas dominan berada pada sisi emosional. Jadi pastikan dulu segmennya barulah kemudian mengemas harganya. Kata kuncinya adalah nilai (value) pelanggan, selama nilai yang mereka terima sesuai dengan ekpektasinya, berapapun harganya akan tetap terasa affordable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar