“Ketika Anda berkenalan dengan orang, lima detik pertama adalah kesan yang paling memberikan bekas,” tutur Ratih Ibrahim, psikolog. Apakah penampilan Anda sudah menunjukkan diri Anda yang sebenarnya?Tak ada orang yang mau dicap negatif. Benar, kan? Siapa yang mau dinilai sebagai orang yang jorok, tidak tahu sopan santun, atau pemalas ketika pertama kali bertemu dengan calon klien? Tentunya tak ada yang mau. Menerangkan seputar branding diri, menurut Ratih, lima detik pertama dalam perjumpaan punya makna yang jauh lebih besar ketimbang 5 menit selanjutnya. Tanpa harus berucap apa pun, penampilan Anda akan mencerminkan siapa diri Anda di mata seseorang yang baru Anda temui. Untuk menghindari salah penilaian, ada baiknya Anda mengetahui titik-titik apa dalam diri manusia yang bisa menjadi penilaian oleh manusia lain. Action speaks louder than words. Namun, dalam hal ini, the way you bring yourself speaks louder than words. Pembawaan diri Anda bercerita lebih banyak tentang diri Anda ketimbang usaha Anda bercerita tentang siapa diri Anda. Pernahkah Anda berjumpa dengan orang yang sangat ceria, yang selalu membawa keceriaan dan menularkan keoptimisannya menjalani hidup? Jika ya, maka orang itu bisa dibilang memberikan sebuah Halo Effect, atau orang yang pandai membawa sifat positifnya, sampai-sampai membuat orang yang berdekatan dengannya tertular energi positif. Sementara ada pula orang yang justru membuat suasana jadi tidak enak, bahkan ketika kita hanya berada dalam 1 ruangan yang sama, tanpa perlu berbicara dengannya. Tipe yang memancarkan energi negatif tersebut adalah orang yang memberikan Horn Effect. Ingin menjadi orang yang Halo Effect? “You are how you make you are!” terang Ratih lagi. Ia menjelaskan, bahwa kita bisa menjadikan diri kita seprofesional mungkin. Kuncinya, kita harus mempercayai bahwa kita unik. Bahwa setiap sel dalam tubuh kita ini adalah unik. Namun, untuk membuat diri kita berbeda dan istimewa, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Meski kita tahu, masyarakat menyatakan bahwa beauty is only skin deep. Kecantikan hanya sebatas kulit. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Ketika seseorang menjaga penampilannya, secara tak langsung, orang langsung menilai dari kesegaran pembawaan, kebugaran, kerapihan, keserasian, dan modisnya seseorang (berkaitan dengan kredibilitas seseorang). Untuk itu, Anda bisa menciptakan sebuah citra diri dengan memerhatikan hal-hal di bawah ini;*Gunakan makeup yang cocok. Tak perlu menor, cukup yang mendasar. Kulit mulus dan terawat akan membuat penampilan terlihat lebih menarik. *Pilih busana yang serasi. Ketahui bentuk tubuh dan model busana yang menarik di tubuh Anda. *Warna yang cocok dengan tone kulit. Pelajari warna kulit yang bisa berkoordinasi dengan warna dan tone kulit Anda. *Potongannya rapi dan serasi. Jangan sampai berantakan, pastikan sudah dilipat dan tidak lecek. *Motifnya cocok dengan kepribadian kita. Terkadang, bentuk tubuh tidak selalu bisa tampil sepadan dengan penampilan kita. *Mengikuti dress code. Penting untuk mengetahui cara berpakaian dan dress code di tempat mana Anda berada. *Senyuman itu memiliki kekuatan yang besar. Jangan lupa untuk tersenyum kepada diri sendiri, lihatlah betapa hal tersebut memberikan kekuatan pada diri Anda. Ketika senyum kepada diri sendiri saja bisa memberikan kekuatan, apalagi jika Anda tersenyum tulus kepada orang lain?*Perbaiki postur Anda. Karena sikap tubuh, tindakan, gerakan, dan cara berdiri yang tegap akan memberikan kesan yang meningkatkan semangat dan profesionalitas Anda. Terlalu membungkuk akan memberikan kesan Anda pemalu atau pemalas. *Tutur kata. Tekanan suara pun memberikan karakter pada diri Anda. Sehingga penting untuk memperhatikan nada Anda. Bahkan Anda berdiam diri pun bisa membuat sebuah "cap" pada diri. Ratih menambahkan, ”You are how you make you are! Kecantikan yang sempurna bisa diraih saat seseorang mampu tampil menarik dan penuh percaya diri. Saat seseorang berpenampilan cantik, maka kepercayaan dirinya akan muncul, dan pada saat itulah inner beauty akan terpancar yang nantinya akan berpengaruh terhadap pembentukan first impression terhadap orang lain.” Setuju?
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar