
Mungkin Anda pernah mengunjungi sebuah studio foto atau film modern dengan interior yang fleksibel dan dapat di setting sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita sehingga memungkinkan memperoleh momentum dengan berbagai situasi. Dengan modifikasi tertentu, nuansanya bisa berubah-ubah dari formal menjadi santai dan rileks, modern menjadi klasik / tradisional, suasana kota berubah menjadi pedesaan, alam, pantai, gunung dan sebagainya. Kemampuan untuk mengubah kondisi interior ruangan belakangan ini cenderung menjadi kebutuhan banyak pihak dan bukan lagi dominasi studio. Dinamika kehidupan sosial yang tinggi menyebabkan kelompok masyarakat tertentu cepat jenuh sehingga memerlukan penyesuaian suasana lingkungannya baik dirumah, kantor maupun ruang publik seperti mall, hotel, outlet, distro dan lain-lain.
Salah satu dimensi service quality adalah tangible. Dalam bahasa yang umum, tangible identik dengan penampilan fisik seluruh elemen layanan suatu perusahaan mulai dari tempat parkir, satpam, lay out dan interior kantor, staf yang melayani hingga fasilitas dan sarana pelayanan. Persepsi atau kesan pertama yang ditangkap oleh tamu yang mengunjungi suatu tempat dalam marketing sering disebut sebagai moment of truth (MOT). MOT yang positif biasanya menimbulkan recall untuk datang kembali ke lokasi tersebut, sebaliknya menyebabkan orang enggan untuk mengulangi kunjungannya. Dengan demikian, secara tidak langsung interior ruangan merupakan infrastuktur yang menentukan tingkat daya saing suatu bisnis, entah itu rumah, toko, apartemen, hotel, mall, outlet / distro, butik dan sejenisnya.
Karena interior telah menjelma menjadi alat bersaing, maka jangan biarkan interior rumah atau outlet Anda menjadi usang dan ketinggalan zaman. Segera desain dan tentukan temanya agar tetap up to date, segar dan tidak monoton serta relevan dengan bisnis yang menyertainya. Pilih tema yang pas, misalnya modern, klasik atau tradisional. Unsur turunannya bisa memakai klasik Yunani, Romawi atau tradisional Jawa, Bali dan Bugis Makassar. Untuk mendukung aura ruangan yang ingin diciptakan, gunakan warna yang sesuai. Warna biasanya menyatakan mood dan ekspresi yang ingin disampaikan serta berkaitan langsung dengan tema yang diharapkan. Misalnya biru untuk kesan segar dan tenang, hijau untuk nuansa redup dan dramatis, kuning atau oranye untuk suasana ceria, hangat dan berenergi. Untuk menghindari kesan monoton, gunakan kombinasi warna yang tepat. Elemen warna adalah bagian yang paling mudah diubah dan relatif lebih murah dibanding unsur interior lainnya. Butuh sedikit keberanian untuk melakukan eksprimen multi color agar menemukan kombinasi yang serasi. Untuk mencegah biaya yang besar, gunakan partisi yang tidak permanen dan material yang bersifat instan seperti wallpaper.
Pemasaran interior mengandung dua makna sekaligus, yakni memasarkan interior design dengan konsep dan material yang menyertai atau rejuvinasi interior properti secara periodik untuk mendukung barang / jasa yang dijual (content) dan bagaimana cara menjualnya (context). Tugas pertama dapat dilakukan melalui pendekatan B2B atau B2C dengan total solution atau partial, tergantung kebutuhan / keinginan user. Kedua belah pihak dapat melakukan perikatan (MOU) kerja sama dalam jangka waktu tertentu sehingga biayanya lebih efisien dan efektif untuk masing-masing pihak. Sedangkan peran kedua adalah bagaimana mengelola interior sebagai sarana penunjang yang memperkuat eksistensi merek di pasar. Produk dengan emotional benefit yang dominan mutlak memiliki karakter interior yang kuat, sementara produk functional oriented perlu didukung oleh interior yang sepadan, tergantung segmen dan target pasar yang dituju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar