Sabtu, 30 Juni 2012

FASHION MARKETING

Dewasa ini busana bukan lagi sekedar pakaian yang menutup aurat dan melindungi tubuh manusia dari kemungkinan gangguan cuaca buruk, gangguan serangga dan kontaminasi kotoran, akan tetapi fungsinya telah bergeser menjadi bagian dari life style masyarakat modern. Bahkan kalangan tertentu, misalnya artis / selebiriti dan kaum sosialita cenderung memanfaatkannya sebagai alat untuk mengekspresikan identitas diri dan sekaligus sarana investasi dan bisnis. Dengan demikian, pemasaran busana bukan sekedar menjual pakaian tetapi memasarkan fashion product untuk memenuhi gaya hidup manusia. Akibatnya tugas pemasar menjadi relatif kompleks dan memerlukan strategi serta taktik tertentu. Untuk menyiasati situasi ini, berikut beberapa tips yang dapat ditempuh, yaitu :
Memahami Segmen, pelajari dan kenali karakteristik pasar serta berikan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan segmen tersebut. Segmen bisa dipilah menurut area / kawasan, usia, pendidikan, profesi, hobi, preferensi, musim dan sebagainya. Untuk mempersempit segmen dan menyederhanakan penawaran, bisa memilih salah satu segmen atau beberapa segmen saja, misalnya khusus busana muslim atau busana anak / remaja.
Jangkauan Pasar, opsi titik kontak dengan konsumen adalah hadir secara fisik dalam bentuk toko, galeri, butik dan online melalui internet. Untuk memperluas jangkauan pasar dengan biaya yang murah dapat menggunakan kombinasi offline (buka toko / butik) dan internet. Supaya pemasaran online bisa maksimal, pengelola web perlu belajar bagaimana memanfaatkan SEO (Search Engine Optimation) sehingga mesin pencari bisa selalu menempatkan web tersebut pada halaman pertama hasil pencarian.
Trend Model, sebagai produk gaya hidup, model busana harus selalu di perbaharui (updated) mengikuti trend yang berkembang. Cara yang sederhana untuk memantau trend adalah melalui media cetak (koran / majalah, katalog) dan internet maupun pameran / eksibisi atau mengamati langsung ditempat-tempat keramaian massa seperti mall dan pesta. Beberapa desainer menyebutkan bahwa trend busana muslim tahun 2012 cenderung mengeksploitasi koleksi warna, misalnya perpaduan warna-warna kalem seperti hitam, krem atau coklat. Selain memperhatikan trend, pertimbangkan juga perputaran persediaan khususnya untuk produk yang bersifat musiman seperti busana ramadhan dan hari raya.
Marchandising, suasana toko / butik dan penataan barang-barang pajangan baik busana dan berbagai pernak pernik aksesories relatif mempengaruhi mood konsumen dalam berbelanja. Produk baru atau model yang sedang trend ditempatkan pada posisi yang mudah terlihat (eye catch) dengan display yang menarik. Semua item barang yang terpajang harus selalu rapi dan bersih serta di rolling secara periodik. Jangan biarkan model tertentu dipajang selama berbulan-bulan, ganti / tukarlah dengan model lainnya dalam waktu tertentu.
Harga dan fasilitas kredit, harga adalah variabel yang paling gampang diubah dari waktu ke waktu, tergantung kepentingan penjual. Pada saat sepi pengunjung, dapat dilakukan sales promotion dengan potongan harga tertentu, sementara dimasa ramai dapat menawarkan kemudahan membayar melalui fasilitas cicilan dengan bekerja sama bank penerbit kartu kredit atau lembaga pembiayaan lainnya. Instrumen harga perlu dikelola secara optimal agar berfungsi sebagai alat yang meningkatkan daya saing perusahaan tanpa mengorbankan keuntungan dan tetap menawarkan nomimal yang terjangkau bagi konsumen. Menjelang bulan suci ramadhan 2012, tentu banyak peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam bisnis busana muslim. Momentum ini akan menjadi berkah bagi banyak pihak jika mampu memahami karakteristik kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengisinya dengan penawaran yang tepat baik dari sisi fashion, harga, jumlah maupun kualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar