Salah satu masalah masyarakat urban
dan perkotaan adalah kendala transportasi, mulai dari angkutan umum yang tidak
layak dan jumlahnya tidak memadai, kemacetan lalu lintas, kondisi jalan yang
rusak, kurangnya rambu dan penerangan jalan, penggunaan badan jalan untuk pasar
tradisional maupun PKL hingga kedisiplinan pengguna jalan yang rendah.
Kontribusi dan kombinasi beberapa variabel tersebut menimbulkan keruwetan
transportasi di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk kota Makassar. Untuk
menyiasati situasi ini, kelompok masyarakat tertentu memilih menggunakan
kendaraan pribadi baik motor maupun mobil. Dibanding mobil, motor memiliki
lebih banyak keunggulan dalam kegiatan mobilitas sehari-hari. Misalnya,
harganya lebih murah, konsumsi BBM lebih hemat, lincah dan dapat menerobos
kemacematan dan mudah digunakan untuk melewati jalur-jalur alternatif. Alasan
inilah yang menyebabkan banyak orang yang beralih menggunakan motor, baik
pengguna angkutan umum maupun pemilik mobil pribadi, khususnya di kota-kota
besar.
Tingginya minat masyarakat
menggunakan motor terlihat secara jelas dari volume penyerapan pasar yang
melampaui angka 600.000 unit per bulan selama beberapa tahun terakhir. Ukuran
pasar sepeda motor yang besar tentu menjadi peluang yang menggiurkan bagi banyak
pihak mulai dari produsen, ATPM, dealer, bengkel hingga lembaga pembiayaan.
Varian sepeda motor yang banyak peminatnya adalah kategori motor bebek baik
transmisi manual maupun matik (AT). Dulu motor matik ditujukan untuk menyasar
pasar wanita, namun belakangan pasarnya berkembang dan memasuki segmen pria. Membesarnya
segmen menyebabkan pasar motor matik makin seksi dan kompetitif. Dua nama besar
yaitu Honda dan Yamaha saling salip dan adu strategi untuk bisa menjadi market leader dalam kelompok ini. Persaingan
utama para pemain besar (Honda, Yamaha dan Suzuki) masih bertumpu pada produk
dengan selalu melakukan berbagai inovasi baik kapasitas mesin, konsumsi bahan
bakar, durabilitas, model / style, aksesories, pilihan warna maupun fitur-fitur
penyerta. Pada basis produk, Honda kelihatannya cukup agresif dengan terus
membanjiri pasar dengan beragam tipe dan model yang baru, tidak heran jika
merek ini selama 2 tahun terakhir terus bertengger sebagai jawara motor bebek,
khususnya kelas matik. Sementara Yamaha, meskipun terus berimprovisasi dengan
sejumlah inovasi pada beberapa varian mereknya, posisinya tetap masih nomor dua
dari Honda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar