Minggu, 12 Mei 2013

EVENT ORGANIZER MARKETING


Banyak peristiwa (event) yang berlangsung setiap saat di sekitar kita dan kadang terlibat menyaksikan atau menghadirinya secara langsung maupun  menontonnya melalui televisi atau situs internet seperti Youtube.  Mulai dari resepsi pernikahan, pesta ulang tahun, acara keluarga / pribadi, pertemuan, seminar, pameran, pentas musik dan  hiburan, kompetisi olah raga, kampanye politik, demonstrasi, prosesi budaya / adat hingga  kegiatan komersial seperti peluncuran produk dan aktivasi merek. Dulu sebagian besar penyelenggaraan acara-acara tersebut dilakukan secara swakelola oleh pihak yang terkait dan berkepentingan atau melalui gotong royong keluarga atau masyarakat. Namun belakangan ini seiring dengan makin meningkatnya aktivitas ekonomi dan tuntutan profesionalitas pelaksanaan kegiatan, maka mulai muncul kecenderungan untuk mengalihkan pengelolaannya kepada pihak  tertentu yang memang memiliki keahlian, pengalaman dan sumber daya dibidang tersebut. Atas kebutuhan ini, bisnis Event Organizer (EO) mulai tumbuh dan berkembang diberbagai tempat, khususnya kota-kota besar.
Yudhi Megananda mendefenisikan EO sebagai usaha dalam bidang jasa yang secara sah ditunjuk oleh kliennya guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan klien dengan membuat acara. Secara umum, EO dapat menawarkan berbagai jenis jasa seperti wedding organizer, Exhibition (MICE), Creative Development, launching Product, Live Music, Sport Event, Gathering, Sampling Product, Kontraktor Pameran dan Sales and Marketing Force Agency. Dengan tawaran variasi jasa yang beragam, bisnis EO tentu tidak sederhana dan memerlukan keterampilan, pengetahuan maupun jaringan mitra kerja yang luas. Untuk memulai atau mengembangkan bisnis ini, beberapa tips berikut mungkin bisa menjadi pijakan bagaimana mengarunginya, yaitu :
Jaringan bisnis, era sekarang identik dengan kredo “no network no business”. Hampir tidak ada pekerjaan yang bisa berjalan sendiri tanpa dukungan mitra kerja, apakah itu hubungan internal antar unit dalam perusahaan maupun relasi eksternal. Bisnis EO akan mudah berjalan jika telah memiliki klien dan sponsor  serta partnership dengan perusahaan EO lainnya. Jika jaringan bisnisnya masih kecil dan terbatas maka tugas utamanya adalah memperluas jaringan tersebut dan membangun kepercayaan pihak-pihak terkait.
Kreatifitas dan Inovasi, karena EO basis bisnisnya jasa maka intinya terletak pada penawaran event yang unik dan mampu memenuhi harapan klien. Disini kreatifitas sangat diperlukan untuk menciptakan acara yang mampu menghibur dan menghidupkan suasana tanpa meninggalkan misi utama dari kegiatan itu sendiri. Ide atau gagasan tidak mesti orisinal, namun perlu dibarengi inovasi sehingga klien, sponsor, mitra maupun khalayak ramai menerimanya dengan kesan yang positif.
Pengalaman, masalah ini klasik tapi diperlukan. Pengalaman identik dengan jam terbang bagi seorang pilot. Makin banyak jam terbang makin besar dan luas proyek yang bisa dikerjakan. Jika belum memiliki pengalaman yang memadai cobalah magang di perusahaan sejenis terlebih dahulu atau kerjakan event-event tertentu yang relatif kecil dan sederhana, berguru jauh labih bijak daripada memaksakan diri terbang tinggi tapi akhirnya jatuh.
Modal, hal ini selalu diasosiasikan dengan uang. Prinsipnya bisnis memang butuh uang, tapi modal tidak melulu uang. Modal paling mahal adalah kepercayaan, jika dipercaya oleh klien, sponsor dan mita kerja Anda, proyek akan mudah mengalir meskipun dengan kondisi finansial yang terbatas dengan melibatkan investor.
Soliditas Tim, eksekusi event sangat bergantung pada tim kerja, baik karyawan internal maupun mitra. Tanpa dukungan tim yang solid penyelenggaraan kegiatan bakal berantakan dan gagal.
Dengan bekal tips di atas dan manajemen yang baik, bisnis EO Anda akan mampu bertahan menghadapi kompetisi dan pasar yang makin dinamis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar