Senin, 28 Oktober 2024

Apakah ada perbedaan yang menonjol antara service dan services dalam konteks pemasaran?

Tentu saja! Ada perbedaan yang cukup menonjol antara "service" dan "services" dalam konteks pemasaran, meskipun keduanya sering digunakan dalam pembicaraan sehari-hari.


Service merujuk pada konsep umum atau tindakan memberikan bantuan atau nilai kepada pelanggan. Dalam konteks pemasaran, "service" sering kali dianggap sebagai pengalaman keseluruhan yang ditawarkan kepada pelanggan. Misalnya, ketika kita berbicara tentang layanan pelanggan di sebuah restoran, kita tidak hanya mempertimbangkan bagaimana makanan disajikan, tetapi juga bagaimana pelayan berinteraksi dengan tamu, suasana tempat, dan bagaimana semua elemen tersebut menciptakan pengalaman yang memuaskan. Jadi, "service" di sini menggambarkan seluruh proses dan nilai yang ditawarkan.

Di sisi lain, services merujuk pada berbagai jenis layanan yang spesifik dan terpisah. Misalnya, di dalam dunia pemasaran, kita dapat mengidentifikasi berbagai layanan seperti layanan perbankan, layanan konsultasi, atau layanan pengiriman. Setiap jenis "service" ini memiliki karakteristik unik, proses operasional, dan cara dalam menciptakan nilai bagi pelanggan. Jadi, ketika kita berbicara tentang "services," kita lebih fokus pada kategori dan jenis layanan tertentu yang tersedia di pasar.

Untuk merangkum, perbedaan antara "service" dan "services" dalam konteks pemasaran terletak pada cakupan dan konteksnya. "Service" lebih berfokus pada pengalaman keseluruhan dan nilai yang diberikan, sementara "services" mengacu pada berbagai jenis layanan spesifik yang ada. Memahami perbedaan ini penting bagi pemasar untuk merancang strategi yang tepat dalam menawarkan nilai kepada pelanggan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa pengalaman yang diberikan bukan hanya memuaskan, tetapi juga memenuhi kebutuhan spesifik dari berbagai segmen pelanggan.

Apa contoh riil dari services

Tentu! Berikut adalah beberapa contoh nyata dari apa yang disebut sebagai services dalam konteks pemasaran. Setiap contoh ini menunjukkan jenis layanan spesifik yang ditawarkan kepada pelanggan:

1. Layanan Perbankan: Bank menawarkan berbagai layanan seperti pembukaan rekening, pinjaman, dan layanan investasi. Misalnya, ketika seseorang membuka rekening tabungan, mereka tidak hanya mendapatkan akses ke uang mereka, tetapi juga berbagai fitur seperti kartu debit, mobile banking, dan bantuan dari petugas bank.

2. Layanan Kesehatan: Rumah sakit dan klinik menyediakan layanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan, operasi, dan perawatan medis. Misalnya, ketika seseorang pergi ke dokter untuk pemeriksaan, mereka tidak hanya menerima diagnosis, tetapi juga mendapatkan saran tentang gaya hidup sehat dan pengobatan yang sesuai.

3. Layanan Pendidikan: Sekolah dan universitas menawarkan layanan pendidikan, termasuk pengajaran, bimbingan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai contoh, seorang siswa yang mendaftar di universitas tidak hanya mendapatkan akses ke kelas, tetapi juga mendapatkan peluang untuk berinteraksi dengan dosen, mengikuti seminar, dan terlibat dalam penelitian.

4. Layanan Transportasi: Perusahaan transportasi, seperti taksi atau layanan ride-sharing, menawarkan layanan untuk mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lain. Ketika seseorang memesan mobil melalui aplikasi, mereka mendapatkan pengalaman transportasi yang nyaman, termasuk fitur seperti pelacakan lokasi dan pembayaran digital.

5. Layanan Kebersihan: Perusahaan kebersihan menawarkan layanan untuk membersihkan rumah atau kantor. Misalnya, layanan pembersihan rumah tidak hanya mencakup menyapu dan mengepel, tetapi juga mencakup pengorganisasian, pembersihan mendalam, dan penyediaan produk pembersih yang ramah lingkungan.

6. Layanan Konsultasi: Konsultan bisnis menawarkan layanan untuk membantu perusahaan dalam strategi, pemasaran, dan manajemen. Ketika sebuah perusahaan bekerja sama dengan konsultan untuk merumuskan rencana bisnis, mereka mendapatkan wawasan yang berharga dan saran praktis berdasarkan pengalaman konsultan di industri.

Setiap contoh di atas mencerminkan berbagai jenis services yang ada di pasar. Masing-masing memiliki karakteristik unik dan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Dengan memahami berbagai layanan ini, pemasar dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

Apakah services sejenis dengan jasa?

Services dan jasa pada dasarnya merujuk pada konsep yang sama, tetapi ada beberapa nuansa yang mungkin berbeda tergantung pada konteks penggunaannya.

Services dalam bahasa Inggris seringkali mencakup semua jenis layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, baik itu dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Ini mencakup berbagai sektor, seperti perbankan, kesehatan, pendidikan, dan banyak lagi. Dalam konteks ini, services lebih menekankan pada pengalaman dan nilai yang diberikan kepada pelanggan selama proses interaksi.

Sementara itu, jasa dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang serupa, yaitu layanan yang diberikan kepada orang lain. Jasa ini juga bisa berupa layanan profesional, seperti konsultasi, pendidikan, atau layanan kesehatan. Namun, dalam budaya dan konteks Indonesia, kata "jasa" seringkali dihubungkan dengan layanan yang lebih praktis atau yang bersifat langsung, seperti jasa pembersihan, jasa transportasi, atau jasa reparasi.

Jadi, meskipun services dan jasa memiliki arti yang sama dan digunakan dalam konteks yang serupa, kata "jasa" dalam bahasa Indonesia mungkin lebih sering digunakan untuk menggambarkan layanan yang bersifat praktis atau fisik. Pada dasarnya, keduanya menggambarkan tindakan memberikan nilai kepada pelanggan, dan perbedaan utamanya terletak pada bahasa dan konteks penggunaannya. 

Memahami perbedaan ini penting, terutama bagi pemasar yang ingin berkomunikasi dengan efektif kepada audiens mereka, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan menggunakan istilah yang tepat, kita dapat lebih mudah menjelaskan dan mempromosikan layanan yang kita tawarkan.


Selasa, 01 Maret 2016

Normalitas Baru yang Bernama "Sudden Shift"

Pada tahun 2005, Thomas L. Friedman menulis sebuah buku dengan judul "The World is Flat". Menurut Friedman, ada sepuluh faktor yang menyebabkan dunia berubah wujud dari bentuk semula yang bulat menjadi datar (secara virtual). Satu dari sepuluh faktor tersebut adalah steroids. Steroids direpresentasikan oleh teknologi digital yang memungkinkan perangkat komputer dan telepon seluler hadir dalam ukuran mini dengan kemampuan ratusan bahkan ribuan kali lipat dibanding pendahulunya 2 dekade yang lampau. Kapabilitas canggih yang dimiliki oleh steroids memungkinkan tumbuhnya kolaborasi dan integrasi kesembilan flattener lainnya (outsourcing, uploading, supply chaining dan seterusnya), sehingga memacu kecepatan perubahan berbagai bidang kehidupan umat manusia. Mulai dari sektor ekonomi, interaksi hubungan sosial, layanan publik hingga kegiatan spritualitas, semuanya terkontaminasi oleh fenomena serba online.
Gejala instan, praktis dan masif yang melekat pada ekosistem online menyebabkan segala sesuatu berubah dengan sangat cepat. James Manyika dkk (dan kawan-kawan) dari Institut Global McKinsey menyebutkan bahwa akselerasi perubahan yang tengah berlangsung dewasa ini 10 kali lebih cepat dengan intensitas skala 300 kali lebih kuat dan berdampak 3.000 kali lebih dahsyat dibanding dengan pengaruh yang dihasilkan oleh revolusi industri dimasa lalu. Kekuatan fundamental yang berkontribusi besar dalam sirkulasi perubahan tersebut adalah urbanisasi, perkembangan teknologi, tantangan penuaan dunia dan koneksi global.

Senin, 28 Desember 2015

Smartphones, Digitalisasi dan Mobil Otonom

Asisten pribadi manusia telah digantikan oleh Smartphone, begitu banyak aktifitas sehari-hari yang dimudahkan oleh Smartphones mulai dari menyimpan nomor hp, rekening bank, kontak kolega / nasabah, agenda kerja, alarm yg membangunkan kita di pagi hari, mengukur tekanan darah, menghitung energi yg terbakar ketika olah raga, jumlah denyut jantung, mengelola akun jejaring sosial, mengelola foto album pribadi hingga menyalakan senter di malam hari ketika PLN padam. Smartphone, benda kecil yang membuat seseorang kelimpungan ketika ia tertinggal di rumah, tercecer dijalan atau kena copet di tempat keramaian.
Semua keajaiban dari Smartphone di atas merupakan buah dari suatu proses panjang yang disebut sebagai "Information Revolution". Bisnis pencucian mobil (Car Wash) di kota Buenos Aires (Argentina) beberapa waktu yang lalu mengalami anomali dengan menurunnya tingkat kunjungan sebesar 50%. Semua pengusaha car wash kaget, mereka saling bertanya bisnis apa yang menyebabkan penurunan kunjungan tersebut. Apakah ada pesaing yang baru dibidang tersebut dengan bisnis model yang baru dan canggih sehingga menyedot pengunjung pengelola car wash eksisting?

Jumat, 13 November 2015

BRANDING KOTA MAKASSAR DENGAN IKON BUDAYA LOKAL

Shakespeare boleh saja menganggap nama tidak memiliki arti, tapi bagi orang marketing, nama (baca brand) mengandung banyak makna dan bernilai ekonomi. Nilainya sangat bergantung terhadap bagaimana sang empunya nama mengelola, merawat dan membesarkannya. Beberapa tahun terakhir, banyak kota di Indonesia yang sedang sibuk berbenah dan mencari-cari nama yang pas dengan ciri dan identitas kotanya. Bahkan tidak sedikit yang menyewa konsultan atau agency profesional untuk memanajemeni programcity branding dan marketing communication-nya. Sejumlah TV swasta nasional pernah gencar menayangkan iklan “Enjoy Jakarta”, “Yogya Never Ending Asia”, dan “Malaysia Trully Asia”. Sebagian orang mungkin bertanya, “apakah perlu dan urgent melakukan city branding”? Ya, tentu saja perlu walaupun tidak harus mendesak! Perhatikan sekeliling Anda, semua aspek kehidupan manusia sedang dilanda suasana kompetisi, entah skalanya kecil, sedang maupun berat. Sekalipun memiliki uang yang melimpah tidak serta merta menjamin Anda akan memperoleh produk (barang ataupun jasa) kebutuhan sehari-hari dengan mudah. Cobalah beli mobil atau motor baru tanpa indent terlebih dahulu, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa langsung mengendarainya, antri dulu menunggu giliran. Jika untuk level individu saja kompetisinya seperti itu, apalagi ditingkat korporasi, pemerintah daerah (Kabupaten, Kota / Provinsi) dan Negara.

Selasa, 24 September 2013

UMROH MARKETING

Pengurangan kuota haji yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi menambah pelik urusan ibadah yang satu ini, tanpa dikurangi saja peminatnya masih membludak dan sudah antri hingga beberapa tahun yang akan datang. Overload calon jamaah haji menjadi berkah tersendiri bagi bisnis penyelenggara umroh. Secara umum perjalanan umroh dapat dilakukan kapan saja sehingga lebih fleksibel dibandingkan ibadah haji. Umroh selain bernuansa ibadah juga memiliki dimensi wisata sehingga menjadi bisnis yang sangat menarik. Menarik karena animo masyarakat tinggi, tanpa batas usia, bisa dilakukan berulang kali, harga lebih terjangkau dan sepanjang waktu atau kapan saja. Bisnis apapun yang memiliki daya tarik tinggi lambat laun akan memasuki situasi kompetisi yang ketat.

Minggu, 12 Mei 2013

EVENT ORGANIZER MARKETING


Banyak peristiwa (event) yang berlangsung setiap saat di sekitar kita dan kadang terlibat menyaksikan atau menghadirinya secara langsung maupun  menontonnya melalui televisi atau situs internet seperti Youtube.  Mulai dari resepsi pernikahan, pesta ulang tahun, acara keluarga / pribadi, pertemuan, seminar, pameran, pentas musik dan  hiburan, kompetisi olah raga, kampanye politik, demonstrasi, prosesi budaya / adat hingga  kegiatan komersial seperti peluncuran produk dan aktivasi merek. Dulu sebagian besar penyelenggaraan acara-acara tersebut dilakukan secara swakelola oleh pihak yang terkait dan berkepentingan atau melalui gotong royong keluarga atau masyarakat. Namun belakangan ini seiring dengan makin meningkatnya aktivitas ekonomi dan tuntutan profesionalitas pelaksanaan kegiatan, maka mulai muncul kecenderungan untuk mengalihkan pengelolaannya kepada pihak  tertentu yang memang memiliki keahlian, pengalaman dan sumber daya dibidang tersebut. Atas kebutuhan ini, bisnis Event Organizer (EO) mulai tumbuh dan berkembang diberbagai tempat, khususnya kota-kota besar.

Selasa, 15 Januari 2013

BUSINESS OUTLOOK SULSEL 2013


“The sky’s too bright, whatever your business plan, just do it”.
Indikator makro ekonomi Sulawesi Selatan memasuki tahun 2013
sangat cerah, ini merupakan prasyarat yang baik bagi dunia
usaha untuk takeoff, grow up  and sustain.

Secara umum kondisi ekonomi dunia di tahun 2013 masih diwarnai oleh ketidakpastian, hal ini terjadi karena belum adanya solusi yang memadai dalam kemelut utang zona Eropa khususnya yang melanda negara-negara seperti Yunani, Portugal, Spanyol, Italia dan Irlandia. Sementara Amerika Serikat masih akan sibuk berkutat dengan masalah ekonomi dalam negerinya sendiri dan menghadapi pilihan yang sulit antara memaksimalkan penerimaan pajak dan meningkatkan konsumsi domestik. Kawasan Asia, cenderung lebih cerah karena didorong oleh pemulihan ekonomi China dan pertumbuhan konsumsi privat di regional Asia Tenggara.
Bercermin dari situasi ini, tentu perekonomian Indonesia akan terpengaruh langsung maupun tidak langsung, dampak langsung yang sudah kelihatan adalah melambatnya permintaan produk komoditas ekspor dengan tujuan pasar Eropa dan Amerika. Sedangkan konsekuensi yang akan terasa secara tidak langsung adalah penurunan volume produksi beberapa sektor industri yang mengakibatkan berkurangnya lapangan kerja dan kemungkinan terjadinya PHK.